Pengaruh Bullying Terhadap Kesehatan Mental

Oleh: M. Yusril Ihza Djakaria . 1 Januari 2025 . 15:15:51

Ditulis oleh mahasiswa FK UNG semester 1 Kelompok 2 

Definisi

Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan berulang kali dengan tujuan untuk menyakiti, menekan, atau merendahkan orang lain. Perilaku ini bisa terjadi di berbagai tempat, seperti sekolah, tempat kerja, hingga dunia maya. Dampaknya tidak hanya dirasakan secara fisik, tetapi juga sangat memengaruhi kesehatan mental korban.

Dampak Psikologis Akibat Bullying

Kecemasan Berlebih

Korban bullying sering merasa cemas dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bisa merasa takut berada di tempat tertentu atau berinteraksi dengan orang lain karena takut akan perlakuan serupa.

Depresi

Perasaan tidak berharga, kehilangan rasa percaya diri, dan keterasingan sosial dapat membuat korban rentan terhadap depresi. Hal ini bisa membuat mereka merasa putus asa dan kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya menyenangkan.

Stres Berkepanjangan

Bullying yang terus-menerus dapat memicu stres berkepanjangan, yang memengaruhi kemampuan korban untuk fokus, tidur nyenyak, atau bahkan berdampak pada kesehatan fisik, seperti masalah pencernaan atau lemahnya sistem imun.

Trauma dan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder)

Dalam situasi tertentu, bullying dapat menyebabkan trauma serius. Korban mungkin mengalami kilas balik, mimpi buruk, atau ketakutan yang berlebihan terhadap situasi yang mengingatkan mereka pada pengalaman buruk tersebut.

Peningkatan Risiko Bunuh Diri

Korban bullying yang tidak mendapatkan dukungan memadai berisiko lebih tinggi untuk mencoba bunuh diri karena merasa tidak ada jalan keluar dari penderitaan yang mereka alami.

Efek Jangka Panjang

Efek negatif bullying tidak selalu hilang setelah tindakan tersebut berhenti. Banyak korban membawa dampak psikologisnya hingga dewasa, yang dapat memengaruhi hubungan sosial, karier, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kesulitan Berhubungan Sosial

Korban sering merasa sulit mempercayai orang lain, yang membuat mereka kesulitan menjalin hubungan yang sehat.

Masalah Rasa Percaya Diri

Pengalaman bullying sering kali menanamkan rasa rendah diri, sehingga korban merasa tidak cukup baik untuk mencapai potensi maksimalnya, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi.

Gangguan Mental Berulang

Depresi dan kecemasan yang disebabkan oleh bullying dapat berkembang menjadi gangguan mental yang lebih kompleks jika tidak ditangani dengan baik.

Pentingnya Penanganan

Untuk meminimalkan dampak bullying, diperlukan langkah-langkah penanganan yang cepat dan tepat. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

Memberikan Dukungan Emosional

Korban membutuhkan lingkungan yang mendukung, baik dari keluarga, teman, maupun komunitas. Mendengarkan pengalaman mereka tanpa menghakimi dapat membantu proses pemulihan.

Melakukan Terapi Psikologis

Konsultasi dengan profesional, seperti psikolog atau psikiater, dapat membantu korban menghadapi trauma dan mengelola dampak emosional dari bullying.

Meningkatkan Kesadaran Publik

Edukasi tentang dampak bullying serta pentingnya menciptakan lingkungan yang inklusif dan aman perlu diperkuat untuk mencegah perilaku ini sejak dini.

Contoh Kasus

Kasus Perundungan Siswi SMP di Temanggung: Diduga Bermotif Asmara

Temanggung, Jawa Tengah – Sebuah aksi perundungan terhadap seorang siswi SMP di Temanggung, Jawa Tengah, menjadi perhatian publik setelah video kekerasan tersebut viral di media sosial. Dalam video yang beredar, korban AR terlihat ditampar, ditendang, hingga mengalami perlakuan kasar lainnya oleh seorang pelajar lain. Aksi tersebut disaksikan sejumlah pelajar yang hanya menonton tanpa melerai.

Menurut informasi, kasus ini diduga berlatar belakang persoalan asmara. Orang tua korban, Romiati, menyampaikan bahwa konflik ini bermula dari seorang remaja laki-laki bernama Wildan, yang merupakan pacar pelaku, mencoba mendekati korban AR. Namun, korban menolak pendekatan tersebut, yang diduga memicu tindakan kekerasan dari pelaku.

Kondisi Korban Masih Trauma

Dalam wawancara dengan pihak media, Romiati menjelaskan kondisi anaknya yang masih syok dan enggan kembali ke sekolah. “Anak saya belum stabil, Mbak. Dia enggak mau sekolah, makan pun masih sulit,” ujarnya dengan nada sedih.

Romiati menambahkan bahwa anaknya saat ini sering mengeluh sakit di bagian perut dan mengalami pusing. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya cairan yang pecah di tubuh korban akibat tindakan kekerasan. Selain ditampar dan ditendang, korban juga mengalami perlakuan kasar lainnya, seperti jilbabnya yang ditarik dengan paksa.

“Video kekerasan itu disebar di grup sekolah, membuat anak saya semakin malu dan tidak mau keluar rumah,” tambah Romiati.

Tuntutan Keadilan

Romiati berharap pelaku diberi hukuman yang setimpal agar menjadi efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa depan. “Saya ingin mental anak saya pulih dulu, karena masa depannya masih panjang. Tapi kami akan membawa kasus ini ke ranah hukum,” tegasnya.

Pihak keluarga telah melaporkan kejadian ini ke Polres Temanggung, yang kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Polisi berfokus pada mengungkap motif dan kronologi kejadian, serta memastikan proses hukum berjalan dengan adil.

Kasus ini menambah panjang daftar insiden perundungan di Indonesia, yang kerap memakan korban anak-anak sekolah. Banyak pihak mengutuk kejadian ini dan menyerukan pentingnya pendidikan anti-bullying di lingkungan sekolah serta pengawasan lebih ketat dari pihak pendidik.

“Semoga tidak ada lagi korban seperti ini di masa depan,” tutup Romiati dengan penuh harap.

Kesimpulan

Bullying adalah masalah yang dapat memberikan dampak serius pada kesehatan mental seseorang. Oleh karena itu, diperlukan usaha bersama dari berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan bebas dari bullying. Dengan pendekatan yang tepat, korban bullying dapat pulih dari pengalaman traumatis dan membangun kehidupan yang lebih baik.

Referensi

 Holt, M.K., Vivolo-Kantor, A.M., Polanin, J.R., Holland, K.M., DeGue, S., Matjasko, J.L., Wolfe, M. and Reid, G. (2015) ‘Bullying and suicidal ideation and behaviors: A meta-analysis’, Pediatrics, 135(2), pp. e496–e509.

 Wolke, D. and Lereya, S.T. (2015) ‘Long-term effects of bullying’, Archive

s of Disease in Childhood, 100(9), pp. 879–885

Agenda

16 - 17 Januari 2023

WORKSHOP FASILITATOR KLINIK II

Melatik dosen klinik sebagai fasilitator klinik.

14 Januari 2023

TRAINING SMART CONTENT CREATOR

Roadshow Virtual di FK UNG oleh Ummat Tv dan Akademi Konten

25 - 26 Juni 2022

WORKSHOP FASILITATOR KLINIK

Diikuti oleh seluruh dosen klinik FK UNG sebagai persiapan menuju tahap profesi dokter.

19 Juni 2022

MEDICAL WORKSHOP ON DIAGNOSIS OF MERCURY INTOXICATION BY METHYLMERCURY EXPOSURE

Lecturer: Dr. Shigeru Takaoka (Director of Kyoritsu, Neurology, and Rehabilitation Clinic, Japan) | Opening Speech: dr. Sri Asriyani, Sp.Rad(K), M.Med.Ed. (Dean Faculty of Medicine State University of Gorontalo)