Gorontalo – Kedokteran Universitas Negeri Gorontalo (FK UNG) baru saja menyelenggarakan pelatihan nasional bagi penguji OSCE (Objective Structured Clinical Examination) dan pelatih pasien simulasi (Minggu,10/11). Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari para dokter spesialis dan dokter S2, menunjukkan antusiasme dan komitmen yang tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia.

Pelatihan ini diisi oleh pemateri berpengalaman di bidang masing-masing. Rubayat Indradi, MOH, memberikan materi tentang pengujian OSCE dan bagaimana menjadi penguji OSCE, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para penguji dalam menilai keterampilan klinis mahasiswa kedokteran dengan standar nasional. Sementara itu, Dr.dr. Made Agus Hendrayana, MKes, memberikan pelatihan kepada para pelatih pasien simulasi, memastikan bahwa skenario simulasi yang diberikan kepada mahasiswa kedokteran dapat lebih realistis dan efektif untuk pembelajaran dan penilaian.

Pelatihan ini berlangsung di dua lokasi, yaitu Hotel Damhill dan OSCE Center FK UNG. Pemilihan tempat yang representatif ini bertujuan untuk memberikan suasana nyaman bagi para peserta dalam menanamkan langsung materi yang telah disampaikan. Para peserta pelatihan mendapatkan sertifikat nasional dan dinyatakan layak menjadi penguji OSCE Nasional.

Dekan FK UNG, Dr.dr. Cecy Rahma Karim, Sp.GK menyampaikan harapannya agar para peserta yang telah mendapatkan pelatihan ini mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam proses pendidikan kedokteran di institusi masing-masing, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan di dunia klinis dan terbiasa mengikuti ujian OSCE berstandar nasional serta lulus 100% di UKMPPD. Ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kami sampaikan kepada ketua panitia dr. Dian Pratiwi Iman, M.Kes dan Koordinator OSCE Center (KOC) dr. Yuniarti Antu, M.Biomed yang telah berkolaborasi dan sukses menyelenggarakan pelatihan ini.” tutur Cecy kemudian.

Kegiatan ini merupakan langkah nyata FK UNG dalam mendukung standar pendidikan kedokteran nasional serta meningkatkan kompetensi tenaga pengajar dan pelatihan simulasi pasien dalam pendidikan kedokteran dan pelaksanaan ujian OSCE.